DaerahKriminalMurataraNasional

Miris Sungai Minak juga Tiku Berubah Manjadi Lumpur.

 


Muratara info Daerah.Com- Miris sungai Tiku , Sugai Minak, sumberkehidupan Manusia dan lainnya  sangat  memperhatinkan taklayak lagi untuk mandi cuci karna tercemari limbah , Dompeng  penambangan emas liar tanpa izin (PETI). Akibatnya, warga tidak bisa menggunakan air sungai untuk berbagai kehidupan sehari-hari,  18/07/22.

Sungai-sungai di Kabupaten Muratara  Warga, mengatakan, dirinya meyakini penyebab pencemaran dan keruhnya air adalah aktifitas PETI di hulu Sungai Tiku ,  Sungai minak semua anak sugai Rupit.

“Dari dulu begini, setiap hari  pasti air keruh,kegiatan tambang ilegal di sana, di hulu Tiku dan Minak ” kata Rely, sambil menunjuk ke sungai.

Keyakinan Rely ini dilandasi dengan perubahan air, paska dilakukan penggerebekan di lokasi tambang ilegal tersebut, oleh aparat hukum waktu dulu. Selanjutnya, sungai kembali jernih.

“Saya yakin mungkin dalam waktu dekat akan dirazia di sana, lalu air akan kembali normal. Tapi beberapa hari kemudian akan keruh lagi, ini siklus yang sudah dihafal masyarakat di tepi sungai, tapi kondisi saat ini paling parah,” jelasnya.

Yang membuat air sungai kita keruh, yakni eksplorasi emas atau PETI Keruhnya air Sungai Minak dan tiku  , karena lumpur yang terbawa arus bercampur dengan air sungai, hingga ke wilayah Sungai  Rupit “Jadi, ini adalah hasil lumpur yang dibawa oleh arus sungai,” sambungnya.

Meskipun sudah di himbau juga sosialisasi demikian, koordinasi dengan instansi lainnya telah dilakukan, dalam hal penindakan dan penegakan hukum, agar kondisi Sungai Rupit  segera membaik. Sampai sekarang tak ada hasil masih tetap keruh.”kelunya.

Selain itu juga dikelukan  Even (35 th) warga bermukim disungai minak “ia mengatakan Bahwa air Sungai  sangat berlumpur bahkan kami untuk mandi saja susah apa lagi untuk minum kami terpaksa mengabil air melalui  air hujan dan anak sungai  yang berada di kebun karet,berjarak 1km dari pondok  kami bermukim “degan keberadaan  dompeng ini kami sanggat  Resa bahkan dengan  berbondong 2 mereka mengakut alat-alat dompeng melalui  sungai  dengan  Boat,Sudah Tak terhitung lagi Mungkin hampir Ratusan Dompeng yang berada  di aliran sugai sampai ke hulu Minak dan juga di aliran sungai  simpang “jelasnya

ST.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button