Muratara Info Daerah Com beberapa tahun belakangan ini, air sungai Rupit Rawas yang masih digunakan masyarakat guna kebutuhan mandi cuci , berwarna keruh dan tak layak pakai.
keruhnya air sungai ini dampak aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu sungai Tiku Minak, maupun wilayah Ulu Rawas sendiri.
“Biasanya kalau banjir sudah surut dan ketinggian permukaan air sungai normal, warna air sungai pasti bersih dan tidak keruh, namun sekarang warnanya tak ubah seperti teh susu,tidak bisa membedakan tai atau air.” kata Rugai IRT (24) salah seorang warga Muratara yang berdomisili di pinggir sungai, Minggu (7/12).
Dikatakan, karena mereka penduduk asli yang turun-temurun berdomisili di pinggir sungai Rupit tahu persis perubahan yang terjadi, karena mereka dan masyarakat sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) sampai saat ini masih menggunakan air sungai buat kebutuhan sehari hari. Dikisahkan, beberapa tahun lalu, air sungai Rupit normal sangat bening, bahkan permukaan sungai pun terlihat.’tuturnya..
Namun, sekarang warna air sungai keruh, seandainya ada sumber air alternatif, mungkin masyarakat tak akan menggunakan air sungai buat kebutuhan sehari-hari. “Mau tak mau, kami masih menggunakan air sungai untuk mandi, Cuci meski kami tak tau pasti apa yang menyebabkan keruhnya air sungai dan apa-apa saja kandungan berbahaya dalam air sungai yang kami gunakan ini,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan warga lainnya, Bawi (43) yang berprofesi sebagai nelayan. Diungkapkan, sangat jauh perbedaan sungai jika dibandingkan beberapa tahun lalu, tak hanya perubahan warna air semakin keruh, tapi sungai Rupit tidak bisa lagi dijadikan sumber nafkah, sebab populasi ikan dan jauh berkurang, bahkan ikan Semah yang selama ini menjadi ikon sungai langka dan jarang tertangkap nelayan.
“Ketika menjelang dan beberapa hari sesudah lebaran kemaren, warna air sempat bersih, dan Baru baru ini juga bersih karna Demo beberapa hari namun hari ini air sungai kembali keruh dan susah untuk mendapatkan ikan,” keluhnya
Sementara itu, informasi yang dirangkum oleh Koran Info Daerah , keruhnya air sungai Rupit Dan Rawas disebabkan maraknya aktivitas Peti dibagian hulu, tiku, minak dan sejumlah titik wilayah Rawas .(Ulu kutu), di antaranya Kecamatan Rupit, karang jaya, Surulagun ,M kulam.
Sedangkan pantauan di lapangan, warna air sungai Rupit di wilayah Kecamatan Rupit , karang Jaya sangat keruh. Hal ini membuktikan jika aktivitas Peti tersebut memang masih beroperasi berada di hulu Sungai Rupit dan karang jaya. (St.)