Muratara – Lembaga Pemasyarakatan Kelas III sorulagun Rawas Muratara bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuklingau memberikan sertifikat Pelatihan Pengelasan listrik Dasar kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III yang diikuti oleh 20 WBP. Dari 20 peserta, 16 diantaranya mendapat sertifikat keahlian, sedangkan sisanya tidak mendapat sertifikat karena terkena sot (sakit mata), Senin(01/10).
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 16 hari dengan 2 orang tenaga pengajar yang berasal dari BLK Lubuklingau.
Inra yuda menyampaikan rasa terimakasih serta mengapresiasi program pembinaan kemandirian Lapas dengan bekerjasama pihak Balai Latihan Kerja berupa pelatihan pengelasan dasar. Diharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini akan menjadi program prioritas dalam pembekalan terhadap warga binaan.
Sambungnya, berbagai program pembinaan telah diterapkan dan berjalan dengan baik seperti, pembuatan pagar, Pembuatan Rak dan lain-lain.
“Hal-hal seperti ini dapat kita jadikan contoh. Sehingga, apa yang menjadi dasar tujuan pemasyarakatan yaitu membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab dapat terwujud,” tuturnya.
Diharapkan, melalui program pembinaan pelatihan pengelasan dasar ini dapat menghasilkan tenaga – tenaga pengelas yang profesional, terampil, dan juga bersertifikasi. Serta menghasilkan warga binaan yang memiliki keterampilan, kemandirian, dan juga kreatifitas yang tinggi, yang pastinya akan berguna untuk bekal kelak setelah menjalani masa hukuman.
“Dengan adanya kerjasama pelatihan seperti ini, kompetensi SDM yang ada di Lapas sorulagun Rawas akan semakin maju kedepan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa pidananya di Lembaga Pemasyarakatan. Hal ini setidaknya dapat menambah keterampilan mandiri dalam upaya mencapai kehidupan yang lebih baik lagi saat sudah kembali ke tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.
Dalam waktu yang sama, Kepala Disnakertrans Lubuklinggau, Purnomo, megatakan untuk menghapus stigma negatif masyarakat tentang Warga Binaan. Ia berharap, ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi narapidana ketika diluar nanti.
“Semoga ilmu yang diterima dapat memberikan manfaat besar dikemudian hari. Ini merupakan langkah awal bagi Warga Binaan untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan kemampuan yang didapat untuk memulai di kehidupan yang baru,” pesannya.
St.