Muratara,info daerah..com.
Beredar di masyarakat surat tagihan publikasi berita komite CSR Beri Bantuan diduga mencatut nama beberapa wartawan dan media. Munculnya surat tagihan itu membuat wartawan dan media yang diduga dicatut namanya tersebut menjadi keberatan. Karena mereka tidak pernah dikonfirmasi ataupun diberitahu.
Seperti dikatakan Kabiro.Wartawan Radar Nusantara, Rahman merasa keberatan namanya dan medianya diduga dicatut dimasukan ke Media Centre (MC) untuk mengajukan tagihan dana publikasi ke salah satu Instansi. Keberatan ini sangat beralasan mengingat dia tidak pernah dihubungi ataupun diberitahu untuk dimasukan dalam grup media centre.
“Terus terang saya merasa keberatan dengan adanya nama dan media saya di grup media centre,”jelasnya, Kamis yang lalu (12/8/2021).
Dikatakannya ia mengetahui namanya dicatut setelah ada surat tagihan dana publikasi ke salah satu instansi tersebar luas melalui medsos. Disana tercantum namanya.
“Saya sangat menyayangkan itu. Karena itu menyangkut kredibilitas sebagai wartawan. Kalau pimpinan pusat tahu. Saya akan dimarah,”jelasnya.
Untuk itu dia meminta kepada instansi yang diajukan dana publikasi supaya tidak mengindahkan surat tersebut. Karena saya tidak pernah mengajukan atau menyetujui penagihan tersebut.
Masih katanya, untuk memperjelas masalah itu dia pernah menanyakan ke salah satu oknum wartawan Hl dan ia mengakui bahwa namanya dimasukan untuk kepentingan penagihan publikasi, tidak ada kepentingan lain.
“Inilah yang sangat saya sayangkan mengapa menulis nama saya di pengajuan dana publikasi tersebut tercantum ,”jelasnya.
Sementara Ketua PWI Muratara, H Marwan Ashari, mengatakan kalau memang itu benar sangat menyayangkan itu terjadi. Seharusnya yang bersangkutan konfirmasi dahulu dengan yang punya media.
” Ada baiknya tanya atau di konfirmasi ke yang bersangkutan. Supaya tidak merasa dirugikan,”jelasnya.
Dia menyarankan kedepan baik masalah penagihan maupun masalah berita ada baiknya di konfirmasi dahulu dengan yang bersangkutan.
Rls.